Hobby

Parenting Books That Nabila Read in 2018

1. March 2019

Assalamu’alaykum, pembaca. Apa kabar? Setelah beberapa pekan gak rilis artikel baru, saya permisi mau bersihin debu-debu di web ini dulu deh yaa hehe. Walaupun rilisnya keduluan oleh beberapa artikel, ulasan mengenai beberapa buku dalam bahasa inggris yang saya baca selama setahun ini (feb ’18 to feb ’19) merupakan tulisan pertama yang saya susun di tahun 2019, yang semoga dapat mengawali kemajuan produktifitas menulis tahun ini. Mohon aamin-nya, teman-teman. Terima kasih. Btw disclaimer sedikit nih, artikel kali ini percampuran bahasa Inggris dan Indonesia sangat sulit dikendalikan. Singkatnya, ‘jaksel abis’ kalau menurut istilah zaman sekarang mah. Harap maklum. :’)

Baby-Led Weaning by Gill Rapley and Tracey Murkett

Jadi, bermula dari Little Bee, Bilal, yang memasuki fase baru dalam hidupnya, yakni mengenal Makanan Pendamping ASI alias MPASI. Menurut WHO, bayi dianjurkan untuk mengenal MPASI di usia 6 bulan. Nah, Bilal genap setengah tahun di bulan Februari 2018 lalu. Walau sebenarnya Bilal sudah mulai dikenalkan menu tunggal MPASI bertekstur puree/bubur beberapa hari lebih awal dari yang disarankan WHO, namun Bilal masih ASI-only tanpa MPASI selama sekitar dua atau tiga pekan setelah sempat diberi puree. Kenapa? Alasannya sesederhana karena saya malas masak MPASI dan masih mau mempelajari ilmu MPASI. Well, it might be a lil too late, but it’s ok. I don’t exactly remember how I finally got into Baby-Led Weaning (BLW). I just asked my husband to order a BLW book from Amazon, of course at first I did some research for which book is highly recommended. And here is what we got, Baby-Led Weaning by Gill Rapley and Tracey Murkett. The fun fact is that THIS IS MY VERY FIRST BOOK I HAVE EVER READ (AND FINISHED IT)… IN ENGLISH. Yaa meski waktu sekolah dulu pernah baca buku pelajaran dalam bahasa inggris, but it was actually in bilingual. So yeah, thanks to my lovely firstborn, karenanya saya berani untuk mencoba hal baru, which is in this case is to read english book. My english is obviously not perfect, but since I read this book, I love to read more books in english. And another good thing from it is I gained so many new vocabs. Alhamdulillah.

Baca ini sambil ngemil di Backwerk, Bilal masih bayi pun nemenin sambil tidur di babyschale-nya. Good memories.

Untuk kamu yang sedang mencari tahu lebih dalam mengenai MPASI atau bahkan secara khususnya BLW, believe me this book is what you’re looking for. Buku ini sangat menarik, bahasanya mudah dipahami, penuh dengan kisah pengalaman para orangtua dalam mengenalkan MPASI ke buah hati mereka, also how to deal with the kids’ appetite. Mulai dari bagaimana agar anak mau makan, mandiri makan sendiri, dan gak picky pilih-pilih makanan. Buku ini berhasil mengusir banyak kekhawatiran saya, salah satunya adalah kekhawatiran atas kerempongan dalam menyiapkan MPASI karena mashaaAllaah dengan sistem BLW ini, Bilal bisa ikut makan bersama kami. Makan di waktu yang sama, dengan menu yang sama. Alhamdulillah, setelah setahun berlalu, sekarang Bilal makannya pintar dan lahap. Alhamdulillah lagi, Bilal jaaarang banget Gerakan Tutup Mulut (GTM). MashaaAllah. As always, saya tak bermaksud untuk merasa lebih baik dari yang tidak menggunakan sistem BLW. Bukan untuk kompetisi atau menuai perdebatan, karena setiap orangtua berhak memiliki pilihannya sendiri untuk anak mereka, and I believe every parents will take what’s best for the children. Dan harus saya akui bahwa anak saya tak sepenuhnya menggunakan BLW karena saya masih sering menyuapinya dalam beberapa kesempatan.

How to Talk So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk by Adele Faber and Elaine Mazlish

Nemu buku ini karena sering muncul di suggestions tiap buka Amazon setelah beberapa waktu saya mencari buku untuk stimulasi bicaranya Bilal, pernah beberapa kali lihat di intagram juga. Iseng beli dan baca, menarik! Bagi yang visual banget, buku ini menyajikan beberapa contoh cerita bergambar. Mostly isinya memang contoh-contoh real conversations apa yang BIASANYA terjadi dalam sehari-hari dan bagaimana SEBAIKNYA itu terjadi. Walaupun belum dapat saya aplikasikan secara langsung kepada Bilal, saya mendapat banyak pelajaran sangat bermanfaat untuk hubungan saya dan suami dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Seperti yang paling menempel, ‘never ask why’. Benar deh, sejak membaca buku ini, saya punya rem sendiri untuk bertanya alasan yang pada dasarnya hanya sebagai bentuk lain untuk menyalahkan alias blaming or accusing. Misal, kalau ada sesuatu tidak pada tempatnya, instead of asking ‘why is it there?’ or ‘who puts it there?’, I prefer to say ‘it’s not place for it, it belongs to its own place here or there’. Jadi efeknya pun berbeda kan, lebih damai bukan? Buku ini benar-benar membuat kita lebih berhati-hati dalam memilih diksi dalam berbicara, sekali lagi, tidak hanya kepada anak-anak. Namun, sejujurnya saya memilih untuk tidak menamati buku ini, mungkin lain waktu ketika Bilal sudah lebih besar dan lebih bisa diajak bicara. But, actually, this book is better to read in advance as preventive to not make mistakes. Saya rekomendasikan buku ini untuk kamu yang berinteraksi dengan anak-anak atau bahkan remaja.

Be Bilingual by Annika Bourbogne

Galau karena khawatir Bilal mengalami speech-delay atau telat berbicara karena secara genetik dari ibunya yang telat bicara dan didukung oleh qadarullah Bilal harus mengenal LIMA bahasa (Indonesia, Inggris, Jerman, Arab dan Sunda) secara langsung sejak lahir. Ditambah, kelihatannya Bilal belum banyak ngoceh seperti anak-anak seusianya. Hasil pencarian saya berujung pada buku ini, yang berhasil menenangkan kekhawatiran dan menghilangkan pikiran negatif. I finally undertand that it’s totally fine, just takes some time. Penulis buku ini adalah seorang ahli di bidangnya, dimana bisa dikatakan buku ini merupakan hasil thesisnya, yang mengartikan bahwa buku ini mengandung penjelasan ilmiah yang masuk akal dan teruji melalui sejumlah pengalaman para keluarga multi-lingual di seluruh dunia. Disertakan pula beberapa alternatif untuk memancing minat bicara anak, agar anak tak hanya memahami, tapi juga cukup fasih dalam semua bahasa. Mantul!

Simplicity Parenting by Kim John Payne with Lisa M. Rose

Rich Dad Poor Dad by Robert T. Kiyosaki

You Might Also Like

No Comments

Leave a Reply